Gaza-Infopalestina : Ketua Gerakan Islam di wilayah Palestina jajahan 48, Raed Shalah mengungkapkan tentang adanya dokumen terbaru Israel yang berisi rencana pembangunan kuil terbesar dunia di areal Masjid Al-Aqsha.
Dalam wawancaranya dengan situs Islam Online yang terbit hari Rabu kemarin (9/1), Shalah memaparkan tentang mega proyek Israel untuk membangun tempat ibadah yahudi terbesar di dunia dalam rentang enam tahun terakhir ini. Shalah menyebutkan dokumen ini telah mendapat persetujuan dari seluruh pemimpin yahudi di seluruh dunia, terutama yang bermukim di Amerika

Beberapa Bulan Lagi Al-Aqsha Akan Rubuh

Seorang pakar dan peneliti masalah permukiman Al-Quds, Ala Raimawi mengkhawatirkan akibat penggalian Israel yang terus menerus terhadap Masjid Al-Aqsha Mubarak. Dalam wawancaranya dengan harian Palestine Raimawi menyebutkan, pemerintah Israel masih melanjutkan penggalian illegal mereka dalam proyek yahudisasi dan permukiman di Al-Quds. Penggalian di bawah Masjid Al-Aqsha akan mengakibatkan rubuhnya masjid tersebut dalam beberapa bulan ke depan. Mengingat semakin kritisnya fondasi yang menopang masjid di bawahnya.

Penodaan yang bertambah

Raimawi mengisyaratkan, hampir setiap hari terjadi longsor dan jalan roboh, terutama di jalan utama yang menuju Al-Aqsha dan Kota Lama. Seperti di wilayah Silwan dan di salah satu jalan protocolnya. Sejumlah pohon yang berada di dalam areal Al-Aqsha sudah pada doyong. Retakan-retakan yang menganga di sekitar Al-Quds, akibat penggalian terowongan di bawahnya.

Dengan terowongan-terowongan itu, Israel bermaksud membuat jaringan yang panjang dan lebar sebagai basis kota David yang mereka rencanakan. Pada saatnya nanti organisasi Israel akan mendeklarasikan kota tersebut. Raimawi menyebutkan, lebih dari 25 yayasan Israel telah membuat rencana besar dan telah memobilisasi dana yang tak sedikit untuk merealisasikan mimpinya. Rencana ini akan meningkatkan tekanan kepada para pejabat Israel di Kota Lama dan Masjid Al-Aqsha untuk merealisasikan mimpinya. Oleh karena itu, bangsa Arab dan Palestina sebentar lagi akan menyaksikan keruntuhan terbesar Masjid dan diperkirakan akan terjadi pada musim dingin ini. Sebagai bukti, penggalian Israel sudah dilakukan di sejumlah wilayah purbakala Al-Quds, sementara mereka tidak memperbolehkan siapapun merenovasinya serta menghalangi bangsa Palestina untuk mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi.

Hakikat Penggalian

Raimawi menegaskan, banyak sekali cerita tentang penggalian dan pembangunan kota terowongan yang telah mengoyak kota suci ini. Kami berupaya semaksimal mungkin menggambarkannya dari empat sudut berbeda dari Masjid Al-Aqsha. Diantara semua terowongan yang ada di Al-Aqsha, yang paling berbahaya adalah yang terletak di sebelah selatam masjid. Dimana sejumlah ormas Israel berupaya untuk membangun kota David. Suatu kota yang terbentang dari Ain Silwan hingga pagar Al-Aqsha bagian utara. Diperkirakan tahun ini merupakan tahun pemancangan di empat sudut situs terbaru dari penggalian bagian selatan masjid. Sementara tiga sudut lain masih terus berlanjut, agar semuanya menjadi tujuh wilayah galian dalam satu arah saja.

MASJID AL AQSHA

Kota Al-Quds telah hilang di tangan Arab sendiri sebelum yang lain melakukanya. Jika salah seorang diantara kita membawa gambar Masjid Qubbah Sakhra yang berwarna keemasan kemudian berkeliling kepada ribuan murid-murid sekolah di Arab. Pasti sebagian besar dari mereka tidak tahu nama gambar tersebut. Ditakdirkan ada yang tahu mereka pasti mengatakan bahwa gambar tersebut adalah masjid Al-Aqsha.
Di sejumlah surat kabar, koran, mata uang kertas ataupun logam juga di beberapa bingkisan hadiah dan majalah ataupun buku-buku yang berkaitan dengan al-Quds selalu terpampang gambar Masjid Qubbah Sakhra. Masjid Al-Aqsha telah hilang ditelan bumi bersama qubbahnya.
Jika bangsa Yahudi ingin menghancurkan kedua masjid tersebut secara bersamaan, mereka hanya akan berbicara tentang penghancuran Masjid Al-Aqsha saja dan membiarkan masjid Qubbah Sakhra bagi bangsa Arab dan kaum muslimin. Sementara lorong-lorong di bawah al-Aqsha siap  meruntuhkannya. Apalagi kalau Israel membuat guncangan atau gempa bumi buatan sebagai bagian dari rencana Israel menghancurkan Al-Aqsha.
Dan ketika tidak tersisa lagi bagi kita kecuali Qubbah Sakhra yang berwarna keemasan, maka dengan sendirinya kita akan menerima penggantian dari Israel.
Al-Quds yang ada dalam ingatan kebanyakan orang disimbolisasikan dengan Qubbah Sakhra. Sementara Qubbah Sakhra masih ada, belum hencur. Yang hancur dan hilang adalah Masjid al-Aqsha. Sementara al-Aqsha tidak dikenal oleh kebanyakan generasi saat ini.

As-Syahid Nabil

“Apakah ibu ridlo padaku ?” itulah kalimat terkahir yang diucapkan Asy-Syahid Nabil Abdirrahman sesaat sebelum ia meninggalkan kehidupan fana ini. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Rafidia Nablus.
Tentara Mujahid
Nabil Khatir lahir di kampong Baruqain dekat Salvet tanggal 25/2/1979. Sebegaimana keluarga Mujahid lainya, Nabil Khatir terkenal dengan ketakwaan dan keshalehanya. Ia adalah putra bungsu dari lima saudara laki-laki dan enam saudara perempuanya. Tentunya ia punya sipat-sipat yang tidak dimiliki oleh saudara-saudaranya yang lain, sebagai anak paling kecil di rumah tersebut. Namun ia lebih memilih tinggal di rumahnya saja.
Nabil mengecap pendidikan dasar dan menengah di kampungnya di Barqoin dan berhasil memperoleh ijzah jurusan ilmu alam.

Aku persembahkan jiwa raga ini untuk Allah, Palestina dan Al-Aqsha. Aku berharap Allah dapat menerima amal ibadahku ini. Aku juga berkorban demi para tawanan Palestina. Selanjutnya aku sampaikan salam untuk Abul Abad (Haneya) dan Al-Dhaif (Komandan AL-Qossam).

Perkataan terakhir inilah yang disampaikan Syahidah Hj Fatimah Al-Najjar (57 tahun). Ia mengakhiri hidupnya dengan pengorbanan dan kecintaan pada negerinya. Sebagaimana Ia telah menanamkan kecintaaan mati syahid pada anak-anaknya, beberapa saat sebelum ia betemu dengan Tuhannya, ketika ia meledakan dirinya di tengah serdadu Israel di Beth Hanon, Jalur Gaza.
Ummu Muhammad Fatimah Al-Najar adalah nenek pertama yang melakukan operasi mati syahid. Ia adalah salah satu sekian banyak dari para ibu yang sering kali menyaksikan pembantaian terhadap anak-anaknya, kehormatanya dirusak, rumahnya dihancurkan, pepohonannya ditumbangkan dibawah pantauan masyarakat dunia yang membisu.
Maka dengan keberanian yang membaja ia tampil membela negaranya dan mendahului para syuhada lainya.
Ummu Muhmmad teleh mengorbankan jiwa dan raganya di jalan Allah setelah sebelumnya ia serahkan rumahnya menjadi korban kemarahan serdadu Israel pada intifadhah yang lalu. Padahal rumah tersebut adalah tempat perlindungan  para pengungsi Palestina yang diusir dari tanah airnya oleh Israel. Ia juga telah merelakan anak-anaknya menjadi tawanan mendekam di penjara-penjara Israel.

Ibrahim Ahmad Ibrahim Abu Nar, Abu Husen dilahirkan tanggal 12/04/1977 di kamp militer Nazaret, ia baru berumur 30 tahun. Didik dalam keluarga yang taat beragama. Nenek moyangnya berasal dari distrik Aqir. Ia tak pernah ketinggalan shalatya di masjid. Sejak kecil memang ia sudah dibiasakan oleh ayahnya untuk selalu ke masjid, hingga shalat shubuh pun selalu dibawanya. Oleh karena itu ia hidup dalam keluarga kecil namun penuh dengan ketawadhuan.
Pendidikanya di mulai di tingkat TK milik organisasi kemanusiaan. Kemudian ia melanjutkan sekolahnya ke sekolah khusus bagi para pengungsi dan berhasil memperoleh nilai rata-rata 8. Ia dikenal oleh teman-temanya sebagai pribadi yang sholeh berakhlaq mulia. Ia disukai oleh teman-temanya.

Yasir Galban merupakan sosok pemuda yang yakin akan janji Allah, seorang yang mukhlis, mujahid dan reformer. Ia telah mencapai keberhasilan dengan gemilang menggapai derajat syahid. Derajat tertingi setelah para nabi. Ditempatkan oleh Allah dalam surgaNya kekal di dalamnya.

Kelahiran dan pertumbuhanya
Al-Syahid Galban lahir pada tanggal 8 Oktober 1979. Hidup dalam keluarga yang taat agama, namun terlunta-lunta di daerah penngungsian. Nenek moyangnya berasal dari wilayah Kfar Ana wilayah jajahan Israel. Sejak kecil ia paling aktif dalam kegiatan keagamaan. ia juga terkenal ikhlas dalam setiap kegiatan. Wajahnya selalu cerah mengembang senyuman. Semua orang tentu menyukainya, teman-temanya, saudaranya dan lain sebagaianya. Yasir adalah putra terbaik Khanyunis. Salah satu kota pintu gerbang masuk Palestina yang kaya akan para pahlawanya. Ia sangat berbakti pada kedua orang tuanya, mencintai saudara dan temanya.

Pendidikanya
As-Syahid Galban mengecap pendidikan ibtidaiyah pada tahun 1985 di Madrasah Muan, lalu ke sekolah persiapan (SMP) di sekolah khusus laki-laki di Bani Suhaila. Tingkat tsanawiyahnya ia lenjutkan di Sekolah Kamal Nasher. Seleseai di Kamal Nasher ia melanjutkan di Universitas Islam fak. Syari’ah. Kuliahnya terhenti karena ditangkap serdadu Israel dan dipenjarakan selama satu tahun. Ia juga diincar oleh pembunuh bayaran pasukan penjaga keamanan di Khnayunis.

;;